FAKTOR X DALAM BISNIS

Posted by Sikap Mental Positif on Senin, 03 November 2014


Lihat cuplikan berita unik dalam topik olahraga kemarin, dari Kompas 27 Oktober 2014, yang berjudul:

“Krisis Dortmund Belum Berakhir”
Perkasa di Liga Champions Eropa, tetapi remuk redam pada ajang Bundesliga Jerman. Itulah yang dialami Borussia Dortmund musim ini. Salah satu klub sepak bola raksasa Jerman itu menelan kekalahan keempat kali beruntun saat takluk 0-1 dari Hannover 96 di Stadion Signal Iduna Park, Dortmund, Sabtu (25/10). Dortmund saat ini terpuruk di posisi ke-15 klasemen dari 18 tim peserta Bundesliga. Tim ”Kuning-Hitam” baru mengoleksi tujuh poin karena sudah enam kali kalah dari sembilan pertandingan yang dijalani.
Skor itu terpaut 13 poin dari pemuncak klasemen, Bayern Muenchen. Selisih itu bisa semakin lebar jika Muenchen mampu mengalahkan Borussia Monchengladbach, Minggu malam. Meski kompetisi masih panjang, kondisi saat ini tidaklah normal bagi tim yang tiap musim selalu terlibat dalam perburuan gelar juara. Apalagi, kekalahan demi kekalahan di Bundesliga mulai menggerus kekompakan tim. Kapten Dortmund Mats Hummels mengungkapkan kekecewaannya terhadap kinerja kiper Roman Weidenfeller.
Ia kesal karena rekannya tersebut gagal menghadang gol tunggal Hiroshi Kiyotake melalui tendangan bebas pada menit ke-62. ”Sebagai kiper berpengalaman, semestinya ia bisa tampil lebih baik. Tendangan Kiyotake tak terlalu keras dan para pemain sudah membuat pagar yang solid sesuai keinginannya (Weidenfeller),” ungkap Hummels. Pelatih Dortmund Juergen Klopp meminta timnya tetap tenang, bukan saling menyalahkan. ”Kami harus tetap bersatu dan saling menguatkan. Tak ada jalan lain, kami mesti terus bekerja keras dan berjuang mengatasi krisis ini,” ujarnya.
Ia mengaku heran dengan rentetan hasil buruk di ajang Bundesliga. Pasalnya, Marco Reus dan kawan-kawan selalu menang dalam tiga laga penyisihan Liga Champions Grup D yang juga diisi oleh Arsenal, Galatasaray, dan Anderlecht. ”Dari segi semangat dan cara bermain, tak ada yang berbeda. Kami hanya kurang beruntung dan kurang tajam menuntaskan berbagai peluang di depan gawang lawan,” kata pelatih yang senang memakai topi itu.
Saat melawan Hannover, Reus melepaskan tujuh tendangan yang mengarah ke gawang lawan. Namun, itu semua mentah di tangan kiper Hannover Ron-Robert Zieler. Sayangnya, ketika Reus menghadapi jalan buntu, tak ada upaya signifikan yang dilakukan striker lain, seperti Adrian Ramos dan Pierre-Emerick Aubameyang.
Hummels pun mengaku bingung dengan inkonsistensi timnya musim ini. Saat melawan Hannover, misalnya, Dortmund gagal menuntaskan berbagai peluang menjadi gol. Sebaliknya, sang lawan mampu menciptakan gol kemenangan lewat satu atau dua peluang yang didapat di sepanjang laga. ”Saya tak tahu apa yang sedang terjadi. Akan tetapi, berdasarkan pengalaman selama ini, tak mudah bangkit dari situasi sulit di Bundesliga,” ujar Hummels.
----
            Apa yang sebenarnya terjadi terjadi dalam hal ini? Jawabannya adalah: Faktor X. Yaitu faktor tertentu yang sulit untuk dijabarkan, karena secara umum semua analisis seperti menemui jalan buntu untuk menjawab sebuah kasus atau fenomena.
            Dan ini pun terjadi dalam dunia bisnis. Sebuah grup perusahaan besar pernah meluncurkan program asuransi kesehatan bagi orang-orang kaya di Indonesia (yang kurang lebih mencapai 15-20 juta orang) sekitar tahun 1996/1997. Analisis lengkap dibuat, dana promosi dikucurkan puluhan milyar, moda promosi, iklan dan marketing dilakukan dalam semua aspek. Hasilnya? Hanya tidak lebih dari 10 panggilan telepon dan produk itu akhirnya ditutup! Apa penyebabnya? Tak ada yang bisa menjawab pasti. Faktor X kembali menjadi tersangka utama…
            Atau kasus seseorang yang belajar memasak dengan kerabat saya seorang ahli membuat beef steik. Orang tersebut  belajar karena ingin membuka warung beef steik. Teman saya menulis dan membuatkan bumbu, menyiapkan 2 alat masak sekaligus lengkap dengan kompornya. Ia juga menyiapkan bumbu-bumbu dan peralatan lainnya, semuanya dalam 2 set. Satu set untuk dirinya dan 1 set ;agi untuk orang yang belajar tadi. Ketika semua sudah siap, mereka masak berbarengan dengan komando ketat dari teman saya itu, yang harus segera diikuti rekan yang belajar tadi. Jadi, ketika mulai saat menumis bumbu misalnya, teman saya memberi kode supaya rekan tersebut secara bersamaan mengikuti untuk menumis bumbu. Ketika tiba saatnya memanggang daging misalnya, teman saya memberi aba-aba supaya mereka bersaman mulai memanggang daging. Demikian seterusnya, sehingga masalakan beef steik selesai bersamaan pula.
            Namun apa yang terjadi? Cita rasa dari kedua masakan beef steik tadi sangat berbeda. Padahal, semua bumbu, perlengkapan, kompor, pemanggang, waktu memasak, cara pengolahan terlihat sama persis. Tetapi hasilnya masih tetap berbeda? Orang bilang ini adalah perbedaan tangan yang memasak. Tetapi tak salah juga jika ini saya masukkan dalam kategori…Faktor X lagi.
            Kemudian, saya sudah banyak menemui pemilik-pemilik perusahaan yang cukup besar dan terbilang sukses. Ketika berbincang, saya menanyakan 1 pertanyaan pada mereka, “Jujur, apakah Anda sungguh menyangka atau memprediksi bahwa usaha Anda akan sukses seperti ini?” Mereka semua menjawab kurang lebih, “Jujur juga mas Tatag, saya tak pernah menyangka usaha saya bisa akan berkembang seperti ini. Dulu saya hanya berusaha membuat yang terbaik dan menjalaninya day by day…”
           
Dan kalau direnungkan dan diamati mendalam, saya melihat bahwa Faktor X tersebut sangat berbau spiritual. Ada campur tangan sesuatu disitu. Ada sesuatu tak kasat mata akan mempengaruhi hasil akhir dari usaha kita. Dan sesuatu tersebut tampaknya tak lain adalah faktor ‘Tuhan Yang Maha Esa’. Hanya Dia-lah yang dapat membukakan jalan untuk kita dalam menjalankan dan mengembangkan suatu usaha di dunia ini. Jika Dia berkehendak sukses, maka jalan akan terbuka lebar. Tetapi jika Dia berkata ‘belum’, ‘tunggu’ atau ‘tidak’, ‘bukan itu jalanmu…’, ya usaha kita akan seperti membentur tembok batu yang amat keras.
Maka, tiada jalan lain untuk memperbesar kemungkinan sukses dalam hidup ini, kecuali dengan: Selalu memohon berkat kepada Tuhan dan menyertakan Tuhan dalam seluruh kegiatan kita. sejak awal sampai selesai. Dan jangan lupa, landaskan budi pekerti luhur dalam prosesnya

KPPSM F.X. Oerip S. Poerwopoespito,
Cibubur Indah III Blok F-7 Jaktim 13720
T: (021) 8716968,F: (021) 8719981
email: oerip@kppsm.com,

Website : www.kppsm.com

Blog, Updated at: 17.44

0 komentar:

Posting Komentar